Manifestasi SLE pada kulit

Manifestasi kulit  SLE dikelompokkan menjadi :

1. Kutaneus Lupus akut:

Manifestasi kulit yang paling sering dijumpai dan paling sering dikenali oleh masyarakat yaitu Malar Rash (butterfly rash). Rash ini sangat spesifik pada lupus, bentuk rashnya menyerupai kupu-kupu, sehingga seringkali icon dari penyakit lupus adalah kupu-kupu. Rash pada lupus pada umumnya sensitive terhadap paparan sinar matahari, artinya rash makin meluas atau menebal bila terkena paparan sinar matahari. Bercak malar rash berupa bercak di pipi yang tidak melebihi lipatan nasolabial. Bercak lain yang termasuk dalam kutaneus lupus akut yaitu bercak seperti bercak morbili, papulo dermatitis, bercak melepuh seperti terbakar, bercak seperti karena alergi. Bercak-bercak kulit ini sering dijumpai pada daerah wajah, leher, kaki, lengan, atau bagian tubuh yang terkena paparan matahari.

 

2. Kutaneus Lupus subakut:

Bentuk dari lupus subakut ini yaitu:

a) Papulosquamosa : ditandai dengan bercak kemerahan yang ditutupi seperti kerak akibat kulit yang mengelupas. Bercak ini seperti bercak psoriasis.

b) Bercak yang berbentuk bulat-bulat dengan tepi yang sangat kemerahan. Bercak ini mirip bercak oleh karena lepra.

c) Bercak hiperpigmentasi pada lipatan-lipatan tubuh, misalnya lutut, siku, sendi pada jari-jari tangan atau hiperpigmentasi pada seluruh tubuh dimana hamper seluruh tubuh menghitam.

 

3. Kutaneus Kronik.

Bentuk yang paling popular dari kutaneus kronik adalah discoid rash yaitu bercak yang bulat seperti koin dan diatasnya didapatkan lapisan kulit seperti kerak. Bila penyembuhan biasanya ditandai dengan sikatrik pada daerah sentralnya. Bentuk discoid ini ada dua macam, ada yang local dan ada yang menyeluruh di seluruh tubuh. Biasanya tidak gatal, bila bercak ini ada di kepala menimbulkan kebotakan yang permanen. Bercak ini dijumpai pada kulit kepala, daun telinga, wajah, leher, lengan, tungkai.

 

Bentuk lain dari kutaneus kronik :

Lupus panikulitis/profundus yaitu ruam kemerahan dengan batas yang tegas, bila diraba terasa tebal, karena ruam ini mengenai kulit bagian dalam dan bila sembuh akan meninggalkan gejala sisa yaitu cekungan kulit karena jaringan dibawah kulit hilang.

 

4. Non-spesifik kutaneus lupus:

Gambaran yang non spesifik dan yang sering dijumpai adalah kutaneus vaskulitis, biasanya berbentuk bercak yang non spesifik atau luka yang sukar sembuh.

Macam dari vaskulitis yang dijumpai antara lain:

a) Urtikaria vasculitis berupa bentolan di kulit seperti gejala alergi yang tidak hilang dalam selang waktu 24 jam dan menetap pada suatu tempat, bila sembuh meninggalkan bekas yaitu hiperpigmentasi

b) Ulkus vaskulitis yaitu luka akibat keradangan pada vaskuler atau pembuluh darah kecil.

c) Purpura yaitu berupa bintik-bintik kemerahan seperti gigitan nyamuk

d) Periungual eritema yaitu ujung-ujung kulit sekitar kuku berwarna merah keunguan disertai kulit mengelupas di daerah sekitarnya.

e) Nailfork infark yaitu kulit mati pada tepi ujung-ujung kuku.

f) Eritema Palmaris atau plantaris yaitu kulit merah keunguan pada telapak tangan atau telapak kaki

g) Perubahan kuku menjadi tidak bersinar, terkadang disertai warna kehitaman di daerah tengah kuku.

h) Alopecia yaitu kerontokan rambut yang bersifat sementara karena biasanya terkait dengan aktivitas penyakit. Kerontokan rambu ini menjadi petanda lupus yang aktif atau yang tenang. Bila kerontokan terhenti, maka lupusnya menandakan tidak aktif lagi. Yang paling mudah untuk mengenali adanya kerontokan rambut yaitu bila bangun tidur banyak sekali ditemukan rambut pada bantal. Bila berat dapat disertai kerontokan alis dan bulu mata.

 

Bentuk lainnya bisa dijumpai:

1) Raynaud’s Phenomenon adalah ujung-ujung jari berwarna kepucatan bila terkena dingin dan pada perabaan terasa dingin. Raynaud phenomenon yang berat menimbulkan kerusakan jaringan pada ujung-ujung jari menjadi nekrosis atau berwarna kehitaman, nyeri yang hebat. Raynaud phenomenom ini disebabkan spasme pembuluh darah ujung-ujung jari. Pengobatannya adalah vasodilatator antara lain, sildenafil, nifedipin, amlodipin, captopril.

2) Luka mulut (Oral ulcer): luka pada mulut yang dijumpai di langit-langit bagian atas, biasanya tidak nyeri dan berwarna kemerahan. Pasien biasanya tidak menyadari adanya luka mulut ini.

3) Slerodaktili yaitu jari-jari kulitnya mengeras seperti scleroderma.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *